Sebuah pengakuan kembali disampaikan ABD, 27 tahun, warga Intraca, Kelurahan Juata Permai kepada Radar Tarakan. ABD adalah pelaku kasus perbuatan tuna susila bersama kekasihnya, RN, 18 tahun, yang masih berstatus pelajar salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri di Tarakan yang diamankan oleh personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tarakan pada hari Sabtu (5/5) lalu saat bercinta ala pasutri (Pasangan Suami Istri, Admin Blog Satpol PP Tarakan) di salah satu water closet (WC) di rumah tak berpenghuni di kawasan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Perum PNS) Kota Tarakan di Kelurahan Juata Permai.
Pria tampan berkulit sawo matang ini mengaku, sudah 2 kali melakukan perbuatan tak senonoh tersebut bersama RN dalam setahun mereka memadu kasih. “Kami berdua melakukan tindakan seperti ini sudah kedua kalinya mas. Yang kedua kali ini, kami tertangkap oleh petugas Satpol PP,” ungkap pria yang diketahui masih berstatus sebagai sales marketing salah bank swasta di Tarakan.
Yang pertama kali, aku ABD, persetubuhan layaknya suami-istri tersebut dilakukan di rumah kontrakan miliknya di kawasan Intraca, Kelurahan Juata Permai, sekira dua bulan lalu. Sayang, ABD tak berani menyebutkan alamat jelas kontrakan dimaksud dengan alasan keamanan dan pertimbangan lainnya. “Yang kedua, ya di Perum PNS itu mas. Dan, kami ketahuan sama Satpol PP,” tandasnya dengan suara sedikit bergetar.
Sementara itu, RN saat coba dimintai keterangannya oleh pewarta, kala itu (5/5) memilih diam dan menundukkan kepala. Yang jelas, kini keduanya sudah disahkan dalam ikatan pernikahan, setelah sebelumnya kedua keluarga bersepakat untuk mengakhiri masalah dengan jalan damai.
Lalu, benarkah kondisi sepi dan rumah yang kosong di Perum PNS Juwata Permai acapkali jadi sasaran empuk bagi remaja Tarakan untuk melancarkan perbuatan tidak senonoh? Untuk memastikannya, pewarta pun menyambangi lokasi dimaksud. Dari penuturan warga sekitar, memang sering terlihat pasangan remaja memasuki kawasan perumahan untuk PNS di Tarakan tersebut, baik pagi maupun sore hari. “Sering mas, sering ada anak-anak cewek sama cowok berboncengan keluar masuk perumahan (PNS). Apalagi anak sekolah yang masih berseragam sekolah,” ungkap Titin, salah seorang warga RT (Rukun Tetangga) 1 Kelurahan Juata Permai kepada Radar Tarakan, kemarin (6/5) siang.
Warga juga mengaku, tingkat ‘kunjungan’ menjadi lebih banyak tatkala hari libur, seperti hari Minggu dan Sabtu. Sementara pada hari normal, Senin hingga Jum’at, ‘kunjungan’ terbanyak dilakukan pada pukul 08.00 Wita hingga menjelang pulang sekolah (sekira pukul 12.45 Wita). “Memang banyak. Apalagi hari Minggu mas, wih paling ramai. Kalau hari Senin hingga Jum’at, mereka sering juga tapi tak seramai hari Minggu. Saya tidak tahu apa yang mereka lakukan di situ,” ujarnya.
Terpisah, salah seorang tokoh agama di Juata Permai yang juga warga RT 1 Juata Permai, Muhammad Saleh turut mengaku bahwa dirinya sering melihat remaja berpasangan yang keluar-masuk dengan bebas di area perumahan PNS.
Dan, apabila remaja tersebut ternyata melakukan perbuatan yang tidak terpuji, maka hal tersebut merupakan kesalahan orangtua si remaja. Saleh menilai, orangtua remaja bersangkutan tak bisa mendidik putra-putrinya dengan benar. “Anak jika kita jaga, insya Allah mereka akan baik. Tapi jika dibiarkan, orangtua yang mendidiknya juga berdosa,” tukasnya.(*/mad/ndy/Skh. Radar Tarakan)
Sumber Kutipan dan Judul (Kecuali Gambar) :
Terbit Senin, 7 Mei 2012
LAYANAN PENGADUAN SETIAP HARI 1 X 24 JAM
SATPOL PP KOTA TARAKAN :
TELEPON (0551) 32492 ATAU
SMS (PESAN SINGKAT) KE 085247618394
BLOG INI DAPAT DIAKSES MELALUI
HANDPHONE (MOBILE VERSION)
KLIK DISINI : MOBILE VERSION
0 KOMENTAR ANDA:
Posting Komentar