Wali Kota Tarakan Udin Hianggio mengatakan untuk merehabilitasi kota pascakonflik di daerah itu dibutuhkan dana mencapai Rp1,3 miliar.
Jumlah dana tersebut diketahui berdasarkan perhitungan dari Dinas Pekerjaan Umum setempat. "Selama kerusuhan ada mobil yang dibakar, mobil, motor dan rumah toko," kata Udin, Senin (15/11) di Samarinda, Kalimantan Timur, usai menghadiri coffe morning bersama Muspida Kalimantan Timur di Kantor Gubernur Kalimantan Timur di Samarinda.
Menurut dia, saat ini kondisi Kota Tarakan telah pulih sepenuhnya. Masyarakat semua beraktivitas normal, membaur dengan masyarakat lainnya. "Faktanya sampai sekarang, sampai hari ini masyarakat sudah bebas," ujarnya.
Udin mengungkapkan, hitungan pemerintah soal rehabilitasi ini berbeda dengan hitungan yang dilakukan masyarakat. Menurut dia, ada senilai Rp5 miliar yang diperlukan warga untuk merehabilitasi fasilitas dan ganti rugi akibat konflik yang terjadi pada akhir September lalu itu.
Sejauh ini dana rehabilitasi Kota Tarakan masih belum bisa dipenuhi karena tersandung aturan anggaran. Namun, yang pasti, kata Udin, untuk rehabilitasi, tak hanya anggaran kota tapi anggaran Provinsi Kalimantan Timur juga akan menjadi salah satu sumber pendanaannya. "Kalau bicara alokasi anggaran itu ada aturannya, yang pasti bisa di berikan melalui APBD tahun 2011," ujarnya.
Selain dari dana tersebut, Pemerintah Kota Tarakan telah mengeluarkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD )senilai Rp4 miliar selama konflik terjadi di kota itu. Dana tersebut digunakan untuk pengamanan dan di antaranya untuk memberikan santunan dua keluarga korban. "Santunannya Rp20 juta, sedangkan tiga keluarga korban lain masih belum sampai sekarang," ujarnya. (FIRMAN HIDAYAT)
SUMBER KUTIPAN : TEMPOINTERAKTIF.COM
0 KOMENTAR ANDA:
Posting Komentar