Tarakan Selang empat hari, kebakaran kembali terjadi di Kota ini. Kali ini lokasinya di Kampung Enam. Peristiwa yang terjadi sore kemarin (20/7) menghangus tiga rumah warga di RT.8.
Tak hanya itu, dua orang harus dilarikan ke rumah sakit lantaran terkena percikan api saat kebakaran terjadi. Keduanya adalah ibu dari salah satu pemilik rumah bernama Saraledo (55) dan cucunya lisa (5).
Saat diminta keterangan, salah seorang saksi mata yang juga anak Saraledo, Dina menjelaskan, kebakaran ini bermula dari lantai dua rumahnya di bagian salah satu kamar yang diduga kuat berasal dari korsleting listrik.
Dina menjelaskan, sesaat sebelum mengetahui terjadi kebakaran, dirinya sedang mencuci piring dan sang ibu tengah istirahat bersama keponakannya di ruang tengah sambil menonton salah satu tayangan televisi. Asyik menyusun piring, Dina mendengarkan teriakan dari anaknya bahwa api sudah menjalar hingga ke ruang tamu.
" Kami waktu itu ada 4 orang, pada saat menyusun piring anakku teriak mami - mami ada api lalu aku ke ruang tamu. Aku tarik mamaku dan anak keponakanku keluar, " jelas Dina kepada Radar Tarakan saat menemani sang ibu yang terbaring di RSUD Tarakan lantaran tangan kirinya dan dahinya tersulut api.
Dalam waktu singkat saja api berhasil menjalar ke rumah sebelah dan rumah depan yang tak lain adalah keluarga besarnya sendiri.
Mengetahui api semakin membesar dan menjalar ke beberapa bagian rumah yang didominasi kayu ini, Dina kemudian menarik ibu dan keponakannya yang berada diruang tamu menuju pintu keluar bagian dapur lantaran api sudah menghanguskan lantai 2 dan bagian tengah rumah dan sudah mulai menjalar ke rumah sebelahnya. Belum usai api manjalar hebat, ibu Dina kemudian berinisiatif kembali ke dalam rumah untuk mengambil barang berharga mereka. Namun naas bagi Saraledo, api yang sudah menggila akhirnya mengenai tangan kiri dan dahinya sehingga harus mendapatkan perawatan serius.
" Saya lalu tarik tangan mama saya keluar, tapi dia terus keluar masuk, lama - lama tangannya kena percikan api. Anak saya juga kena bagian kaki, mungkin dia injak itu percikan api makanya luka, " terangnya.
Akibat kebakaran itu hampir dipastikan surat - surat berharga, seperti surat tanah, ijazah dan surat berharga lainnya ikut terbakar. Termasuk pakaian. Belum lagi 3 rumah yang dilahap api tersebut merupakan rumah keluarga kakak beradik Lukas Londong (anak pertama), Paulus Duma (anak kedua) dan Marten Rombe (anak ketiga). " Surat - surat berharga habis semua mas, " kata Paulus sambil meratapi rumahnya yang hangus terbakar.
Menyaksikan 3 rumah warganya hangus terbakar, Ketua RT.8 Noni menyatakan, belum bisa mengambil kesimpulan soal akan diungsikan kemana warga tersebut. " Kami belum bisa bicarakan itu sambil menunggu konfirmasi seluruh keluarga karena mereka banyak sanak saudara, " tandasnya.
Sementara itu, dr. Jerry kepada wartawan koran ini menyebutkan, 2 korban kebakaran sudah bisa dipulangkan dan hanya memerlukan perawatan rumah saja. " Mereka sudah bisa pulang karena hanya dalam derajat 2 saja sehingga hanya perlu perawatan dirumah dan sering kontrol, itu saja, " pungkasnya. (*/nat)
SUMBER KUTIPAN (kecuali gambar) : SKH Radar Tarakan, terbit hari Rabu tanggal 21 Juli 2010
DOKUMENTASI MUSIBAH KEBAKARAN HARI SELASA TANGGAL 20 JULI 2010
PUKUL 16.15 WITA DI KELURAHAN KAMPUNG ENAM KECAMATAN TARAKAN TIMUR
KOTA TARAKAN
DOKUMENTASI SATPOL PP KOTA TARAKAN
0 KOMENTAR ANDA:
Posting Komentar