----- SATUAN POLISI PAMONG PRAJA (SATPOL PP) KOTA TARAKAN, Alamat : Jalan Halmahera depan taman oval 1 ladang telp. / fax : (0551) 32492 Kel. Pamusian Kecamatan Tarakan Tengah, KOTA TARAKAN - KALIMANTAN UTARA (kodepos 77121). EMAIL : polppkotatarakan@gmail.com -----

Cari Blog Ini

Senin, 07 Januari 2013

MAU "INDEHOY" DIATAS ANGKOT, PASANGAN MUDA DIGEREBEK


Si Cewek Mengamuk Saat Mau Diamankan

#POLPPTARAKAN_INFOPasangan yang sedang dimabuk asmara, AR (27) dan kekasihnya AIN (23) terpaksa harus merasakan peliknya berurusan dengan petugas Satpol PP Kota Tarakan, Senin (31/12) malam kemarin. Keduanya diamankan petugas saat bermesraan di tempat gelap. Yaitu di bilangan Jl Diponegoro, tepatnya di bukit TVRI sekira pukul 23.00 Wita.

Saat tertangkap basah oleh petugas yang sedang patroli malam tahun baru di sejumlah titik rawan, pasangan itu sedang bersiap-siap akan ‘berindehoy’ di atas mobil angkot.

AR yang berprofesi sebagai sopir angkot itu, ditemukan baru saja menelanjangi kekasihnya yang sudah siap dia ‘garap’ di kursi belakang angkot miliknya. Keduanya pun kaget bukan kepalang saat menyadari petugas memergoki aksi mereka. Bahkan, celana AIN yang sudah terbuka lebar tak sempat dikenakannya.

Semula AR dan AIN berdalih hanya duduk santai dan menikmati pergantian tahun dan hendak buang air kecil, namun petugas tak langsung percaya. Setelah didesak, akhirnya AR pun mengaku berniat ‘ngerjai’ pacarnya dan pasrah diamankan petugas.

Sesekali, pria yang suka berpeci ini mengucapkan istigfar lantaran aksinya diketahui petugas. Berbeda dengan AIN. Karyawati di salah satu pusat perbelanjaan di Kota Tarakan ini justru mengamuk karena tak terima dirinya ditangkap. Petugas pun kerepotan mengatasi AIN. Bahkan, seorang petugas mendapat luka lantaran digigit AIN.

Keduanya pun langsung digiring ke Kantor Satpol PP Kota Tarakan di Jl Halmahera Kota Tarakan. Di Kantor Satpol PP, amukan AIN baru mereda. Dalam pengakuannya kepada petugas, malam itu dia tak tahu niat AR yang akan menidurinya di angkot.

“Pertama, kami bertiga (naik angkot AR, red). Berempat sama AR. Saya tidak tahu di mana teman saya turun. Saya tidak tahu AR mau begitu,” terang AIN kepada Kaltara Pos usai diperiksa petugas.

Beber AIN, dia semula dijemput oleh AR sekira pukul 21.00 Wita. Niatnya semula, hendak menghadiri acara tahun baru teman-temannya. Namun setan apa yang merasuk pikiran AR, AIN pun diajak ke tempat gelap, tepatnya di bukit TVRI. Setelah lama merayu AIN, AR pun berusaha mengajak AIN ke kursi belakang mobil.

Tangan AR pun langsung bergerilya. Setelah mencium dan meraba beberapa bagian sensitif AIN, AR kemudian berusaha membuka celana AIN. Sadar diperlakukan tidak senonoh, AIN pun mengecam tindakan AR.

“Saya bilang, kalau mau begitu (bercinta, red), kau (AR, red) akan lihat saya jadi pelacur selama-lamanya,” cerita AIN saat menolak digarap AR.

Namun sial, penolakan AIN tak berguna lagi saat petugas menggrebek aksi mereka di angkot berwarna biru milik AR. “Maaf pak, saya khilaf, Astaghfirullah,” ucap AR saat diperiksa petugas.

Dikonfirmasi soal penangkapan pasangan yang ditangkap anak buahnya, Kepala Satpol PP Kota Tarakan, Dison SH mengungkapkan, AR dan AIN merupakan pasangan yang baru ‘jadian’ sebulan. Perkenalan mereka bermula saat AIN numpang di angkot AR saat akan bekerja di sebuah pusat perbelanjaan ternama di Tarakan. Dari situlah, perkenalan mereka berujung mesum di bukit TVRI. Yang memberatkan, AIN yang merupakan warga baru sebulan di Tarakan tak punya Kartu Tanda Penduduk (KTP) Tarakan.

“Kejadian seperti AIN ini (diperdaya pria, red) sebenarnya sering terjadi. Dan sudah banyak kita tangani. Tapi yang paling sering kita temui adalah yang tak punya KTP. Nah, kasus AIN ini harus jadi pelajaran bagi semua warga pendatang dan yang berpasangan agar tak melakukan mesum,” tukas Dison kepada Kaltara Pos usai memeriksa kedua pelaku.

Keduanya pun rencananya akan disidangkan Kamis (3/12) besok di Pengadilan Negeri Tarakan lantaran melanggar Peraturan Daerah (Perda) Kota Tarakan nomor 21 tahun 2000 tentang Larangan Perbuatan Tuna Susila. Sedangkan AIN yang tak punya KTP, kata Dison, telah melanggar Perda nomor 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.

Terkait adanya anggota Satpol PP Kota Tarakan yang terluka akibat digigit pelaku, Dison menyebutkan, tindakan itu merupakan resiko kerja anak buahnya.

“Itulah dukanya Satpol PP. Kadang dicaci, ditikam, dikeroyok sampai digigit. Tapi, kita tetap bekerja profesional demi ketertiban umum,” ujarnya.

Tidak hanya kasus AIN dan AR yang ditangani Satpol PP malam itu. Kata Dison, sebelumnya, anak buahnya yang melakukan patroli juga berhasil menghentikan aksi mesum sepasang remaja yang masih berstatus pelajar di Embung Persemaian Kota Tarakan yang gelap gulita. Pelajar pria itu berinisial Rez (15) berstatus pelajar kelas 1 di salah satu SMA negeri di Tarakan dan kekasihnya berinisial Ver (14) berstatus siswi di salah satu SMA swasta di Tarakan.

“Sebelumnya petugas sempat membubarkan beberapa anak muda di situ (Embung Persemaian, red). Setelah itu ke perumahan PNS, hasilnya nihil. Lalu petugas kembali lagi. Nah petugas menemukan Rez dan Ver. Keduanya langsung dibawa ke kantor. Setelah menandatangani surat pernyataan, mereka diperbolehkan pulang,” tutup Dison. (nat)

Sumber Kutipan :
SKH. Kaltara Pos
Terbit 02 Januari 2013

LAYANAN PENGADUAN SETIAP HARI 1 X 24 JAM 
SATPOL PP KOTA TARAKAN : 
TELEPON (0551) 32492 




BLOG INI DAPAT DIAKSES MELALUI
HANDPHONE (MOBILE VERSION)
KLIK DISINI : MOBILE VERSION

0 KOMENTAR ANDA:

BERITA SATPOL PP KOTA TARAKAN ..............

PERSEMBAHAN: BLOG SATPOL PP KOTA TARAKAN