ISTRI LAPORKAN KE APARAT PENEGAK
PERDA
#POLPPTARAKAN_INFO :
Seorang oknum pegawai negeri
sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Tarakan, BD (31) sekira pukul 03.00
Wita kemarin (17/5) diamankan oleh personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol
PP) Kota Tarakan, karena kedapatan bertemu dengan Wanita Idaman Lain (WIL)-nya,
berinisial SR (31), karyawan swasta asal Kota Balikpapan di salah satu rumah
kontrakan yang berlokasi di Kelurahan Selumit. Meski belum diketahui motif
pertemuan keduanya di rumah kontrakan tersebut, yang jelas dari laporan pihak
Satpol PP yang menginterogasi keduanya, diketahui bahwa SR saat bertemu dengan
BD tengah harnil 6 bulan, dan berstatus janda anak empat (3 bersama mantan
suaminya, dan 1 bersama SR).
Kepada Radar Tarakan, Kepala
Satpol PP Kota Tarakan, Dison mengaku bahwa penindakan ini dilakukan setelah
pihaknya mendapat laporan dari istri sah BD, DN (28) bahwa suaminya tengah berada
di sebuah rumah kontrakan di Selumit, bersama wanita lain.
KEBIASAAN BERUBAH, ANAK DAN ISTRI
TIDAK DINAFKAHI
Laporan tersebut disampaikan beberapa
hari sebelum penindakan dilakukan. "DN menceritakan bahwasanya sang suami
sedang melakukan perbuatan zina di salah satu rumah kontrakan yang berada di
Kelurahan Selumit," ungkap Dison kepada Radar Tarakan, kemarin (17/5)
sore.
Berdasarkan laporan DN yang
diketahui adalah karyawan di salah satu perusahaan swasta di Kota Tarakan
tersebut, pihak Satpol PP Kota Tarakan dalam kurun waktu 2 hari, memantau
gelagat BD dan SR, akhirnya sekira pukul 03.00 Wita kemarin, sejumlah personel
penertiban dan penindakan Satpol PP Kota Tarakan pun dikerahkan untuk
mengamankan BD dan SR. "Pada saat pemergokan, semua berjalan sesuai dengan
etika. Kami mendatangi rumah kontrakan dimaksud, dan kami disambut BD dengan
etika dan sopan santun yang baik,” ungkap Dison. Akhirnya dengan pendekatan
yang baik, BD dan SR pun bersedia untuk digiring ke Kantor Satpol PP Kota
Tarakan guna mendapatkan penjelasan dan klarifikasi atas perbuatan mereka di
hadapan aparat penegak Peraturan Daerah (Perda).
Meski belum diketahui apakah BD dan
SR saat dipergoki tengah melakukan hubungan badan atau tidak, yang jelas Satpol
PP Kota Tarakan tetap memberikan sanksi sesuai Peraturan Daerah (Perda) Kota
Tarakan Nomor 21 Tahun 2000 tentang Larangan Perbuatan Tuna Susila. "Kita
akan proses sesuai dengan aturan yang berlaku. yakni pelaku akan dikenai sanksi
dan sidang," ucap Dison.
Ditemui di Kantor Satpol PP Kota
Tarakan, kemarin, DN, istri BD mengaku, tindakannya yang melaporkan tingkah suaminya
tersebut lantaran ia sudah tidak tahan dengan kelakuan suaminya yang terus
menerus mengabaikan dirinya. Terpanggang amarah, DN pun memilih untuk
melaporkan permasalahannya ke Kantor Satpol PP Kota Tarakan (Admin Blog) Sebelum
penangkapan kemarin, aku DN, pada hari Sabtu (12/5) lalu DB pernah tertangkap
basah oleh DN sedang berada di salah satu hotel di Kota Tarakan. Beruntung,
saar itu DN dan suaminya berhasil menyelesaikan masalahnya secara kekeluargaan.
"Sempat ketahuan, dan kami sempat tampar - tamparan. Saya juga Sempat
menampar SR, dari situ BD tidak pulang - pulang," katanya.
Gelagat selingkuh BD dan SR diketahui
DN sekira 8 bulan lalu. Dimana, terjadi perubahan pada kebiasaan BD. Misal
saja, aku DN, BD yang semula selalu menaruh handphonenya di atas meja tidur
usai pulang kerja, sejak 8 bulan Ialu, BD selalu mengantungi handphonenya.
Bukan hanya itu, sejak 8 bulan lalu, BD juga sering jarang pulang ke rumah.
Parahnya Iagi, mulai 3 bulan lalu, BD sudah tidak pernah menafkahi anak dan
istrinya, "Biasanya, saya diberikan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP)
dan gajinya full tiap bulan. Namun sejak saat itu, tidak pernah lagi,"
ucap dara cantik dan manis ini.
DN dan BD menikah pada tahun 2001,
dan mereka telah dikaruniai seorang putra yang telah berusia 10 tahun yang kini
bersekolah di salah satu SD Negeri Kota Tarakan. Sebelum menikah, DN dan BD
berpacaran selama 4 tahun.
Soal SR, DN mengaku bahwa
manganalinya sabagai teman sekolah suaminya saat di bangko Sekolah Menengah
Atas (SMA). "Pada saat lebaran kemarin, ia (SR) mengunjungi rumah kami. Setelah
tertangkap, ia juga mangakui telah hamil dan menikah siri. Dasar perempuan
tidak tahu diri," ucap DN yang meski marah tetap terlihat menawan.
TIDAK NYAMAN DENGAN PASANGAN,
PUNCA PERSELINGKUHAN
Secara psikologis, Psikolog Vensi
Anita Ria Gunawinata mengemukakan, kebanyakan perselingkuhan terjadi akibat kurangnya
keharmonisan dalam keluarga, sehingga cenderung pelaku perselingkuhan merasa
tidak nyaman dengan pasangannya (suami atau istri), dan mencari rasa nyaman di
tempat lain.
SIBUK BEKERJA, LUPA WAKTU,
SELINGKUH JADI PELARIAN
proses mencari kenyamanan sampai
akhimya menemukan rasa nyaman dengan
orang lain selain pasangannya,
dan menjalani hubungan yang harusnya dia dan pasangannya Iakukan itulah yang
dimaksud perselingkuhan. "Faktor ketidak nyamanan itu bias terjadi karena komunikasi
antara suami dan istri kurang, sehingga masalah - masalah yang terjadi dalam keluarga
akan sulit mendapat penyelesaian. Dari situlah ketidak harmonisan mulai muncu,
dan kalau sudah sepeti itu, otomatis akan menimbulkan ketidak nyamanan," terang
Vensi kepada Radar Tarakan, kemarin (17/5).
Lanjutnya masalah waktu, dimana
seseorang kurang menyempatkan diri untuk bergaul dengan keluarganya, karena
terlalu sibuk bekerja, juga dapat menjadi penyebab perseelingkuhan. Karena pada
umumnya masalah yang terjadi dalam keluarga bersangkutan berasal dari intemal
keluarga atau dalam suatu hubungan Sehingga masalah sekecil apapun akan menjadi
besar akibat dari kekurang fahaman terhadap kondisi keluarganya sendiri yang
seperti inilah yang biasanya dialami olah Pejabat atau Pegawai Negeri Sipil
(PNS) yang lebih memilih perselingkuhan sebagai tempat pelarian dan masalah
keluarga, sekaligus mencari kenyamanan yang sudah tak dia rasakan dalam keluarganya,
atau dengan pasangannya. "Orang selingkuh itu yang dicari adalah
kenyamanan, karena dia merasa kenyamanan sudah tidak dia rasakan dalam
hubungannya, akhimya dia mencari di tempat lain. Memang ada juga orang yang
selingkuh itu karena faktor lain, seperti gangguan seksual. Tapi itu sangat jarang
dan di Indonesia kebanyakan yang terjadi itu karena kurangnya keharmonisan
dalam keluarga,” jelasnya.
Dampak dari perselingkuhan,
menurut Vensi. cukup besar bagi keluarga, khususnya terhadap mental anak meski tidak
semua dampaknya bisa mengarah ke negtif katanya, seorang anak yang orangtuanya benselingkuh,
pasti akan mengalami gangguan mental, sehingga cara berpikimya akan kacau.
Kalau seorang anak bisa mengambil sisi positif dari perbuatan orangtuanya yang
berseliugkuh, dia akan berpikir secara dewasa, dan mempelajari bahwa apa yang
dilakukan orangtuanya itu tidak baik dan mengingatkannya kepada adik atau
saudaranya yang lain. "Tapi seorang anak yang berpikir positif itu jarang
sekali, karena fakta itu sangat mengganggu dan mental keluarga pasti terganggu.
Sebab, kebanyakan anak mengalami rasa kurang percaya diri akibat perbuatan orangtuanya,
dan akhirnya mengalami traumatik hingga dapresi, atau bahkan manirukan perbuatan
orangtuanya saat dia dewasa, itu sisi negatifnya," ungkapnya. "jadi
intinya dalam menjalani suatu hubungan, komunikasi dengan pasangan itu sangat penting.
Lalu membangun negosiasi yang baik dan benar, dan jangan sekalipun mengabaikan
hal-hak kecil," tukasnya. (*/yan/ndy)
Sumber Kutipan (Kecuali Gambar) :
Skh. Radar Tarakan
Terbit Jum’at 18 Mei
2012
LAYANAN PENGADUAN SETIAP HARI 1 X 24 JAM
SATPOL PP KOTA TARAKAN :
TELEPON (0551) 32492 ATAU
SMS (PESAN SINGKAT) KE 082152951163
BLOG INI DAPAT DIAKSES MELALUI
HANDPHONE (MOBILE VERSION)
KLIK DISINI : MOBILE VERSION
0 KOMENTAR ANDA:
Posting Komentar