Masyarakat melakukan transaksi khususnya menjelang bulan puasa maupun di bulan Ramadan itu sendiri, konsumen diminta agar lebih teliti dalam melakukan jual beli kebutuhan.
Pasalnya, momen seperti ini bisa saja dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk memperjualbelikan barang yang sudah kedaluwarsa alias tidak layak konsumsi.
“Yang pasti kita himbau kepada penjual agar tidak memanfaatkan kesempatan ini, entah itu barang yang sudah habis masa berlakunya ataupun menaikkan harga yang terlalu tinggi,” ujar Kasi Perlindungan Konsumen, Disperindagkop dan UMKM Tarakan, M Romli, kepadaRadar Tarakan, Rabu (20/7) di ruang kerjanya.
Karena itu, kepada para penjual diminta dengan kesadaran sendiri, agar barang tidak layak jual, tidak lagi diperjual-belikan kepada orang lain. Soalnya, selain merugikan konsumen, juga dari aspek kesehatan jika dikonsumsi sudah tak memenuhi standar dan bisa membahayakan kesehatan konsumen.
Karenanya, jauh sebelumnya, ia menghimbau kepada semua pihak, terutama pedagang tidak memanfaatkan momen puasa dengan menarik keuntungan yang diluar batas kewajaran.
Disinggung mengenai pengawasan dan kontrol ketersediaan stok menjelang puasa ini, pihaknya sendiri sudah mempunyai agenda melakukan sidak ke lapangan.
“Dalam waktu dekat ini pasti kita turun, melihat dari dekat ketersediaan stok sembako termasuk memantau jangan sampai ada barang-barang kedaluwarsa,” terang Romli.
Sementara kenaikan harga sembako seperti beras, telur, daging menjelang Ramadan ini, dinilai merupakan mekanisme pasar yang masih dalam batas kewajaran. Dimana, banyak permintaan konsumen dipastikan harga naik. Soal kenaikan harga tersebut, pihaknya menilai pemerintah tidak bisa langsung menghentikan kenaikan harga.
“Mekanisme pasar, memang seperti itu, yang kita awasi sekarang jangan sampai stok kurang, makanya kita minta distributor agar menjaga stabilitas kebutuhan masyarakat di bulan puasa maupun Lebaran nanti,” ujarnya seraya mengakui kenaikan sejumlah komoditas di pasaran beberapa hari ini.
“Seperti telur itu sudah sampai tiga puluh enam ribu per piring (isi 30 butir), saya lihat-lihat di pasar tadi(Rabu pagi,Red),” ujarnya mencontohkan.
Sementara operasi pasar jelang Ramadan dinilai untuk Tarakan belum masuk agenda. Pasalnya, sejauh ini harga beras di pasaran masih relatif stabil. “Memang beras karungan ada kenaikan kisaran dua ribuan,” ujarnya. Meski demikian, jika perkembangan harga beras naik drastic, tidak menutup kemungkinan akan digelar Operasi Pasar (OP).
“Kita lihat perkembangan harga pasar, kalau sampai kenaikan terlalu mencolok bisa saja kita lakukan operasi pasar,” ujarnya. (har)
Sumber Kutipan (Kecuali Gambar) :
Terbit Jumat, 22 Juli 2011
LAYANAN PENGADUAN SETIAP HARI 1 X 24 JAM
SATPOL PP KOTA TARAKAN :
TELEPON (0551) 32492 ATAU (0551) 5500655
SMS (PESAN SINGKAT) KE (0551) 5500655
KLIK DISINI : MOBILE VERSION
0 KOMENTAR ANDA:
Posting Komentar