Penurunan Padaw Tujuh Dulung, Tandai Puncak Iraw Tengkayu
#POLPPTARAKAN_INFO :
Puncak acara festival budaya Iraw Tengkayu 2011 di Pantai Amal pagi hingga sore kemarin berlangsung meriah. Puluhan ribu warga, baik dari Tarakan maupun dari kabupaten lain di utara Kaltim memadati pantai yang berlokasi di Kecamatan Tarakan Timur itu.
Acara inti, yaitu prosesi penurunan perahu Padaw Tujuh Dulung sendiri baru digelar pada pukul 15.30 Wita. Namun warga sudah mulai berdatangan di Pantai Amal sejak pagi. Masyarakat yang sudah memadati pantai dihibur dengan berbagai tarian dan kesenian budaya dari beberapa etnis yang ada di Tarakan.
Teriknya matahari tak menyurutkan para pengunjung untuk tetap bertahan di sepanjang pantai. Ada yang bertahan menyaksikan hiburan di depan panggung, ada pula yang memilih bermain bersama keluarga di pantai, maupu sekedar duduk-duduk di bawah pohon peneduh sambil menikmati bekal yang dibawa dari rumah.
Pantai Amal selama sehari kemarin bagaikan lautan manusia. Melihat antusiasme pengunjung yang sangat besar, Wali Kota Tarakan H Udin Hianggio dalam sambutannya pada acara tersebut, menjanjikan untuk lebih memperhatikan lokasi wisata Pantai Amal.
Tak hanya itu, sebagai upaya untuk melestarikan budaya yang ada di Tarakan, di masa kepemimpinnaya, walikota berencana akan membangun sebuah gedung sebagai tempat wisata yang ada di Tarakan. Sehingga masyarakat Tarakan dapat menikmati hasil budaya yang ada.
“Semuanya masyarakat Tarakan, baik itu suku tidung, dayak, suku bugis, Jawa atau suku apa saja, semuanya satu. Masyarakat Tarakan. Dari mana pun asal kita, kalau sudah menjadi warga Tarakan, kita semua satu, masyarakat Tarakan,” ungkapnya dengan semangat.
Sementara itu, Staf ahli bidang ekonomi, iptek dan kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dra Titi Sukaria yang hadir pada acara kemarin mengungkapkan, untuk menjadikan lokasi ini sebagai tempat wisata harus memperhatikan perlengkapan fasilitas, seperti menara pemantau serta beberapa fasilitas penunjang lainnya. “Jika ingin menjadikan lokasi itu menjadi sebuah tempat wisata harus memperhatikan lingkungan. Saya berharap, suatu saat nanti, Tarakan akan menjadi destinasi wisatawan sebagai tempat wisata favorit kelak,” harapnya.
Puncak acara Iraw Tengkayu, yakni prosesi penurunan Padaw Tuju Dulung (Perahu Tujuh Haluan) dimulai sekitar pukul 15.30 Wita, atau mundur sekitar setengah jam dari jadwal semula pukul 15.00 Wita.
Padaw Tujuh Dulung. Perahu dengan bentuk khas yang mana di atasnya telah ditempatkan sesaji dilarung ke tengah laut dengan diiringi oleh sejumlah penari, bersama para tetua adat, termasuk walikota dan sejumlah pejabat di daerah ini yang ikut hingga mencebur ke pantai. Sebelum diturunkan ke laut yang diiringi iluk pagun taka atau tarian daerah kita, walikota menyerahkan Gayang kepada Lingkuda.
Ribuan warga pun turut menyaksikan dengan seksama prosesi penurunan padaw tujuh dulung hingga akhir. Bahkan mereka ikut berbasah-basah ria mencebur ke pantai untuk bisa menyaksikan lebih dekat.
Di antara tamu undangan, turut hadir sejumlah perwakilan dari beberapa daerah yang ada di wilayah Kaltim. Bahkan ada dari Negeri Jiran Malaysia (Tawau).
Untuk diketahui, pesta Iraw Tengkayu merupakan suatu bagian dari unsur kebudayaan Indonesia yang lahir dan berkembang pada masyarakat Tidung. Acara budaya ini sebagai bentuk interaksi dengan lingkungan sekitarnya.
Tradisi ini untuk memperlihatkan sesuatu tindakan rasa syukur masyarakat yang diberikan melalui aktivitas mereka sebagai nelayan sehingga pesta ini dikonotasikan sebagai pesta laut.
Dalam perjalanan dan perkembangannya tradisi ini (Pesta Iraw Tengkayu) melihatkan resistensi budaya yang tetap berkembang dalam masyarakat dan cukup berpotensi sebagai atraksi daya tarik wisata. (*/sam/ngh )
Sumber Kutipan :
Terbit Senin, 19 Desember 2011
LAYANAN PENGADUAN SETIAP HARI 1 X 24 JAM
SATPOL PP KOTA TARAKAN :
TELEPON (0551) 32492 ATAU
SMS (PESAN SINGKAT) KE 085247618394
MELALUI HANDPHONE (MOBILE VERSION)
KLIK DISINI : MOBILE VERSION
0 KOMENTAR ANDA:
Posting Komentar