Sore kemarin, sekitar pukul 17.45 Wita, terjadi kebakaran di jl. KH agus salim, kelurahan selumit kecamatan tarakan tengah. Akibat kebakaran ini, tujuh rumah milik warga hangus terbakar. Juga beberapa unit motor ikut terbakar. Salah seorang saksi mata yang juga pemilik rumah, Hj dasriah (75), mengatakan kebakaran terjadi setelah api yang diduga berasal dari rumah seorang warga.
Dalam waktu singkat, amukan sijago merahpun tak terkendali hingga dengan cepat menghabiskan kediaman Hj Darsiah berikut rumah yang dia kontrakkan kepada beberapa kepala keluarga. “ Tiba-tiba saja api dating, saya tidak begitu jelas. Yang saya tahu, katanya dari bensin depan,” ungkapnya. “ Yang ada Cuma yang di badan saja mas, sudah tidak ada lagi yang bias diselamatkan, karena tiba-tiba dan apinya cepat sekali menjalar,” jelas Hj Darsiah sedih. Korban lainnya , Mulia, juga mengaku tidak bisa menyelamatkan barang-barang berharganya. “ Saya tinggal di belakang tempat si Am ngontrak, kalau mau masuk tinggal lewat jalan yang ada di tengah-tengah antara rumah mbak Muslimah dan Am ke belakang,” jelasnya.
“ Surat tanah, KTP semua habis terbakar mas, yang sedikit selamat cuma baju anak saya,” jelasnya.
Sekitar pukul 18.00 Wita, 2 unit mobil pemadam kebakaran tiba ditempat kejadian dan langsung bergerak memadamkan api.” Saya dapat berita jam 6 kurang 10 saya langsung turun. Dan 10 menit kemudian 2 mobil kami datang, jadi proses pemadaman ini cukup lama, sekitar 1 sampai 2 jam lebih,” jelas kepala kantor pemadam kebakaran kota tarakan, harianto. Setidaknya terdapat 12 mobil pemadam kebakaran dan 4 mobil tangki milik PDAM tarakan ikut dalam proses pemadaman. ” Yang jelas, tahap awal kami kesulitan air tapi setelah kami koordinasi sama kepala PDAM,” katanya.
Pemadam terbilang cukup lama lantaran petugas harus berdesak-desakan dengan warga yang hendak menyaksikan kebakaran. “ Akses kami sedikit terganggu, proses pemadaman ini bukan proses yang gampang. Tapi inilah kondisi yang nyata, mungkin masyarakat niatnya ingin membantu, mau meringankan tapi bisa anda liatlah, akses kami sedikit terhalang ,” ujarnya. Baru sekitar pukul 19.30 Wita api baru dapat di padamkan. “Menurut informasi, karena yang kebakaran memang dari yang menjual bensin, tapi tugas kami kan bagaimana api bisa dipadamkan tentang sebabnya biarlah petugas yang berkompeten yang jawab,” tandasnya.
Dari catatan koran ini, terdapat 3 orang korban yang di larikan ke rumah sakit, di antaranya salah seorang petugas bernama Edi yang tertusuk paku saat bertugas, seorang pria yang pingsan saat menaiki tangga menuju atap sebuah bangunan dan seorang wanita yang belum di ketahui identitasnya.
Buka posko untuk korban kebakaran
Pemkot langsung bergerak cepat. Sejumlah pejabat pun berkunjung ke lokasi kejadian, di antaranya Wali Kota Tarakan H Udin hianggio yang di damping asisten III Drs H Ibrahim Map, kepala diskominfo Tarakan Ruslan Arifin, Camat Tarakan tengah Hendra arfandi dan beberapa pejabat lainnya disusul Wakil Wali Kota Tarakan Suhardjo Trianto. Wali Kota Tarakan, H udin hianggio mengungkapkan, agar proses pendataan korban hingga mengarahkan korban ke posko dan proses pemberian bantuan berjalan dengan lancar, dirinya sudah menunjuk asisten III Drs H Ibrahim Map sebagai coordinator pemkot . Warga yang menjadi korban pun langsung didata.
“Kebetulan mala mini sudah lengkap, ada Camat, dan lurah dan kita sudah tunjuk asisten 111 untuk menjadi coordinator, rencana mala mini kita langsung bekerja,” ujar Walikota kepada Radar Tarakn tadi malam. Kendati demikian, Udin mengaku belum mendapatkan data pasti berapa kerugian maupun korban akibat kebakaran ini. “Laporan awal kita terima sekitar 7 rumah terbakar, tapi belum kita putuskan . Dalam keadaan begini kan susah kita hitung secara pasti. Untuk korban jiwa tidak ada tapi ada yang langsung dibawa kerumah sakit,” terang Udin.
Tidak hanya mengunjungi tempat terjadinya kebakaran, Walikota juga langsung menjenguk 3 korban yang di rawat di RSUD Tarakan. Kepala Dikominfo Kota Tarakan, Ruslan Arifin menambahkan, dalam proses pendataan diharapkan agar warga proaktif mendaftarkan dirinya ke posko yang di pusatkan di studio yodokishy. “Kalau seandainya ada yang belum melapor , silakan ke posko. Ini kita lakukan untuk memudahkan proses pemberian bantuan dan proses lainnya,” imbuh Ruslan.
Diapun meminta keluarga korban yang belum mendapatkan tempat penampungan agar berkoordinasi dengan posko untuk ditempatkan disalah satu rumah dinas di Gunung Bata. “Disediakan tempat sementara di sana, dan kita harapkan korban bisa berkoordinasi,” tendasnya. Sedikit berbeda dengan data yang di liris Kelurahan Selumit yang menyebut 6 buah rumah habis terbakar akibat insiden ini sementara sumber lainnya menyebutkan 7 rumah. “Kita belum bisa pastikan, tapi sementara ada 6 rumah (Tarbakar, Red), tapi kita tunggu hasil investigasinya dari yang berwenang dulu,” tendas Lurah baru Selumit, Sukahar Junaidi. (nat)
SUMBER KUTIPAN (kecuali gambar) :
SKH. RADAR TARAKAN
TERBIT RABU, 19 JANUARI 2011
DOKUMENTASI SATPOL PP KOTA TARAKAN
MUSIBAH KEBAKARAN DI RT.08 KELURAHAN SELUMIT KOTA TARAKAN
HARI SELASA TANGGAL 18 JANUARI 2011
SATPOL PP KOTA TARAKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda ...