Si
Cewek Mengamuk Saat Mau Diamankan
Saat
tertangkap basah oleh petugas yang sedang patroli malam tahun baru di sejumlah
titik rawan, pasangan itu sedang bersiap-siap akan ‘berindehoy’ di atas mobil
angkot.
AR yang
berprofesi sebagai sopir angkot itu, ditemukan baru saja menelanjangi
kekasihnya yang sudah siap dia ‘garap’ di kursi belakang angkot miliknya.
Keduanya pun kaget bukan kepalang saat menyadari petugas memergoki aksi mereka.
Bahkan, celana AIN yang sudah terbuka lebar tak sempat dikenakannya.
Semula
AR dan AIN berdalih hanya duduk santai dan menikmati pergantian tahun dan
hendak buang air kecil, namun petugas tak langsung percaya. Setelah didesak,
akhirnya AR pun mengaku berniat ‘ngerjai’ pacarnya dan pasrah diamankan
petugas.
Sesekali,
pria yang suka berpeci ini mengucapkan istigfar lantaran aksinya diketahui
petugas. Berbeda dengan AIN. Karyawati di salah satu pusat perbelanjaan di Kota
Tarakan ini justru mengamuk karena tak terima dirinya ditangkap. Petugas pun
kerepotan mengatasi AIN. Bahkan, seorang petugas mendapat luka lantaran digigit
AIN.
Keduanya
pun langsung digiring ke Kantor Satpol PP Kota Tarakan di Jl Halmahera Kota
Tarakan. Di Kantor Satpol PP, amukan AIN baru mereda. Dalam pengakuannya kepada
petugas, malam itu dia tak tahu niat AR yang akan menidurinya di angkot.
“Pertama,
kami bertiga (naik angkot AR, red). Berempat sama AR. Saya tidak tahu di mana
teman saya turun. Saya tidak tahu AR mau begitu,” terang AIN kepada Kaltara Pos
usai diperiksa petugas.
Beber
AIN, dia semula dijemput oleh AR sekira pukul 21.00 Wita. Niatnya semula,
hendak menghadiri acara tahun baru teman-temannya. Namun setan apa yang merasuk
pikiran AR, AIN pun diajak ke tempat gelap, tepatnya di bukit TVRI. Setelah
lama merayu AIN, AR pun berusaha mengajak AIN ke kursi belakang mobil.
Tangan
AR pun langsung bergerilya. Setelah mencium dan meraba beberapa bagian sensitif
AIN, AR kemudian berusaha membuka celana AIN. Sadar diperlakukan tidak senonoh,
AIN pun mengecam tindakan AR.
“Saya
bilang, kalau mau begitu (bercinta, red), kau (AR, red) akan lihat saya jadi
pelacur selama-lamanya,” cerita AIN saat menolak digarap AR.
Namun
sial, penolakan AIN tak berguna lagi saat petugas menggrebek aksi mereka di
angkot berwarna biru milik AR. “Maaf pak, saya khilaf, Astaghfirullah,” ucap AR saat diperiksa petugas.
Dikonfirmasi
soal penangkapan pasangan yang ditangkap anak buahnya, Kepala Satpol PP Kota
Tarakan, Dison SH mengungkapkan, AR dan AIN merupakan pasangan yang baru
‘jadian’ sebulan. Perkenalan mereka bermula saat AIN numpang di angkot AR saat akan bekerja di sebuah pusat perbelanjaan
ternama di Tarakan. Dari situlah, perkenalan mereka berujung mesum di bukit
TVRI. Yang memberatkan, AIN yang merupakan warga baru sebulan di Tarakan tak
punya Kartu Tanda Penduduk (KTP) Tarakan.
“Kejadian
seperti AIN ini (diperdaya pria, red) sebenarnya sering terjadi. Dan sudah
banyak kita tangani. Tapi yang paling sering kita temui adalah yang tak punya
KTP. Nah, kasus AIN ini harus jadi pelajaran bagi semua warga pendatang dan
yang berpasangan agar tak melakukan mesum,” tukas Dison kepada Kaltara Pos usai
memeriksa kedua pelaku.
Keduanya
pun rencananya akan disidangkan Kamis (3/12) besok di Pengadilan Negeri Tarakan
lantaran melanggar Peraturan Daerah (Perda) Kota Tarakan nomor 21 tahun 2000
tentang Larangan Perbuatan Tuna Susila. Sedangkan AIN yang tak punya KTP, kata
Dison, telah melanggar Perda nomor
2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.
Terkait adanya anggota Satpol
PP Kota Tarakan yang terluka akibat digigit pelaku, Dison menyebutkan, tindakan
itu merupakan resiko kerja anak buahnya.
“Itulah
dukanya Satpol PP. Kadang dicaci, ditikam, dikeroyok sampai digigit. Tapi, kita
tetap bekerja profesional demi ketertiban umum,” ujarnya.
Tidak
hanya kasus AIN dan AR yang ditangani Satpol PP malam itu. Kata Dison,
sebelumnya, anak buahnya yang melakukan patroli juga berhasil menghentikan aksi
mesum sepasang remaja yang masih berstatus pelajar di Embung Persemaian Kota
Tarakan yang gelap gulita. Pelajar pria itu berinisial Rez (15) berstatus
pelajar kelas 1 di salah satu SMA negeri di Tarakan dan kekasihnya berinisial
Ver (14) berstatus siswi di salah satu SMA swasta di Tarakan.
“Sebelumnya
petugas sempat membubarkan beberapa anak muda di situ (Embung Persemaian, red).
Setelah itu ke perumahan PNS, hasilnya nihil. Lalu petugas kembali lagi. Nah
petugas menemukan Rez dan Ver. Keduanya langsung dibawa ke kantor. Setelah
menandatangani surat pernyataan, mereka diperbolehkan pulang,” tutup Dison.
(nat)
Sumber Kutipan :
SKH. Kaltara Pos
Terbit 02 Januari 2013
LAYANAN PENGADUAN SETIAP HARI 1 X 24 JAM
SATPOL PP KOTA TARAKAN :
TELEPON (0551) 32492
BLOG INI DAPAT DIAKSES MELALUI
HANDPHONE (MOBILE VERSION)
KLIK DISINI : MOBILE VERSION
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda ...