Rabu, 30 Januari 2013

DISPERINDAGKOP TARAKAN : MULAI AWASI DISTRIBUSI DARI DEPOT KE SPBU



#POLPPTARAKAN_INFO : 


Meski sudah dilakukan pengawasan di seluruh SPBU di Tarakan, Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yaitu premium tetap saja saja selalu habis sebelum hari gelap. Bahkan tidak jarang pada tengah hari, plang tanda SPBU habis sudah terpasang. Tim terpadu yang telah dibentuk pemerintah kota Tarakan mengaku masih tetap melakukan pengawasan terhadap SPBU dan APMS di Tarakan. Bahkan pemerintah kota mengklaim telah mampu menekan penyelewengan yang dilakukan, salah satunya pengisian berulang-ulang.

“Kita terus berkoordinasi dengan Polres dan Satpol PP untuk melakukan pengamanan baik di SPBU dan APMS, terutama terhadap pembelian yang berulang-ulang,” kata Untung Prayitno, Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop Tarakan. Hal ini dapat dilihat dari berkurangnya antrean panjang di SPBU Mulawarman dan SPBU Gunung Lingkas sejak beberapa minggu ini. Namun pertanyaannya sekarang, meski sudah ada pengawasan mengapa tetap saja premium cepat habis.

“Setelah saya berkoordinasi dengan pihak Pertamina awalnya saya mengira ada pengurangan jatah ternyata tidak, jatah tetap sama,” kata Untung. Pihaknya mengklaim, berkat adanya pengawasan di SPBU masa habisnya premium lebih lama beberapa jam. Dari yang biasanya jam 12 siang premium sudah habis sekarang pukul empat sore premium baru habis.

Terkecuali hari Minggu karena pada hari Minggu memang tidak ada pengisian ke bunker SPBU sehingga wajar saja BBM cepat habis. “Tapi kalau hari biasa tengah hari belum habis, biasanya jam empat baru habis,” tandasnya. Diakui Untung, sampai saat ini tim terpadu memang baru melakukan pengawasan sebatas di penyaluran SPBU dan APMS. Tim terpadu tidak pernah melakukan pengawasan pada saat pendistribusian dari Depot Pertamina ke SPBU-SPBU. “Kita memang akan mengarah kesana, mulai dari pensuplaian di depot ke SPBU apakah betul sesuai dengan kuota 30 KL (kilo liter),” katanya.

Namun tidak cukup hanya sampai disitu, tim terpadu juga akan mengecek sampai dengan di bunker SPBU apakah benar bahwa BBM yang dikirim oleh Pertamina sudah sesuai dengan list kuota. Termasuk memastikan apakah benar bahwa BBM di bunker telah habis terjual pada siang hari. “Kita bukannya tidak percaya dengan Pertamina atau SPBU, namun tim berkewajiban untuk memastikan apakah BBM bersubsidi tersebut sudah sampai di tempat tujuan dengan jumlah yang benar sesuai dengan delivery order (DO),” jelasnya.

Meski demikian, sampai saat ini tim terpadu belum mengindikasikan terjadinya penyimpangan dalam penyaluran BBM bersubsidi dari depot ke SPBU. “Harapan kita tidak ada penyelewengan, namun pengawasan akan kita lakukan sampai kesana,” ungkap dia. Untuk diketahui, berdasarkan laporan yang masuk ke Disperindagkop saat ini jatah untuk dua SPBU di Tarakan sama, yaitu masing-masing menerima 30 KL. Sementara jatah APMS tidak sama karena sifatnya kontrak. “Kalau SPBU bisa ditambah sesuai dengan situasi dan kondisi. Bahkan pada saat Lebaran dan Tahun Baru satu SPBU bisa sampai 50 KL,” katanya. Untuk itu, tim terpadu berencana akan melakukan pengawasan mulai dari proses pendistribusian hingga mengecek bunker di SPBU.(ddq)


Sumber Kutipan (Kecuali Gambar) :
Terbit Kamis, 31 Januari 2013

LAYANAN PENGADUAN SETIAP HARI 1 X 24 JAM 
SATPOL PP KOTA TARAKAN : 
TELEPON (0551) 32492 





BLOG INI DAPAT DIAKSES MELALUI
HANDPHONE (MOBILE VERSION)
KLIK DISINI : MOBILE VERSION

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda ...