Rabu, 24 Oktober 2012

PEREMPUAN TUA DIGENDAM



#POLPPTARAKAN_INFO : Seorang warga Jl Gajahmada, Kelurahan Karang Rejo, Tarakan bernama Meliani (67) mengaku menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan oleh beberapa warga negara asing (WNA) asal China. Aksi penipuan dilakukan pada Jum’at (19/10) sekitar pukul 10.00 Wita. Saat itu, wanita kelahiran 1945 ini sedang berada di Pasar Tenguyun Boom Panjang untuk belanja keperluan sehari-hari.
Tiba-tiba ia dihampiri oleh wanita yang tidak dikenal yang mengatakan bahwa suami wanita itu sakit kulit dan tidak sembuh-sembuh sampai sekarang. Tidak lama kemudian, datang lagi seorang wanita yang mengatakan bahwa ia mengetahui dokter yang bisa menyembuhkan penyakit tersebut yang berada tidak jauh dari Pasar Tenguyun.
Tanpa curiga, dua wanita tersebut meminta tolong kepada Meliani untuk mengantarkan wanita itu ke dokter kulit yang dimaksud. Awalnya, wanita tua ini menolak ajakan dua wanita itu. Namun entah mengapa tiba-tiba ia bersedia mengikuti dua wanita tersebut.
Kemudian, ia diajak ke mobil yang telah menunggu di depan penjual bunga di Pasar Tenguyun. Selama berada di dalam mobil, Meliani merasa bingung akan dibawa kemana, karena telah melewati tempat yang dituju pada awalnya. Akhirnya, mobil Avanza berwarna biru tersebut berhenti di daerah Gunung Lingkas.
Dua wanita tersebut mengacam Meliani dengan mengatakan bahwa jika anaknya ingin selamat dan tidak celaka ia harus menyerahkan uang dan emas pada dua wanita tersebut. “Pertama saya kasih anting sama cincin saya, tapi mereka minta lagi emas sama uang tunai. Saya panik dan takut, akhirnya saya minta antarkan ke rumah saya untuk mengambil emas dan uang tunai,” ucap Meliani.
Sesampai di rumah dengan diantar oleh dua wanita tersebut, Meliani mengambil uang tunai sebesar 1 juta dan gelang emas seberat 30 gram. Setelah itu, ia dibawa lagi ke daerah Gunung Lingkas.
Kedua kalinya ia di sampai ke Gunung Lingkas, dan menyerahkan uang tunai dan gelang emas yang baru saja ia ambil dari rumahnya. Kemudian, ia di suruh pulang dengan berjalan kaki tanpa boleh melihat ke belakang.
“Saya semacam tidak sadar juga. Karena saya mau saja disuruh sama mereka,” ungkapnya. “Mereka tidak bisa berbahasa Indonesia, mereka pakai bahasa Mandarin,” tambah wanita keturunan tionghoa itu.
Kejadian tersebut baru dilaporkan oleh Meliani pada Minggu (21/10) malam kemarin sekitar pukul 22.00 Wita.Semula, Meliani mengaku takut untuk melaporkan kejadian ini. Atas kejadian ini, Meliani mengalami kerugian materiil kurang lebih Rp 25 juta. Kasus tersebut, hingga berita ini turunkan masih dalam penyelidikan polisi.
Aksi penipuan dengan cara gendam atau menghipnotis korbannya ini sempat sampai ke telinga anggota Satpol PPBahkan Kepala Satpol PP Tarakan Dison SH mengaku, sempat melakukan penelusuran terhadap jejak pelaku yang diketahui 5 orang tersebut. Tiga orang di antaranya wanita, 2 lainnya pria. Empat orang diketahui WNA dan 1 lagi penerjemah diduga WNI.
Berdasarkan laporan dari warga yang diterima Satpol PP malam itu, kata Dison kepada wartawan kemarin, ada warga yang menjadi korban ‘gendam’. Diketahui warga Jl Gajah Mada, namun belum diketahui namanya.
Pelaku dengan ciri dan jumlah yang sama, tertangkap kamera CCTV di salah satu hotel di bilangan Sudirman. Mereka terekam ketika hendak check in di hotel tersebut. Pelaku utamanya diketahui berinisial CYW warga negara RRC yang diketahui dari identitas paspornya.
Mereka berniat mencari kamar yang di dalamnya tersedia kamar mandi. Namun karena kamar yang dimaksud tidak ada, akhirnya mereka keluar dari hotel tersebut.
Setelah itu, masih berdasar penelusuran Dison, tidak diketahui keberadaan mereka. Modus yang mereka lancarkan terbilang baru, yakni mencari korban wanita yang usianya diatas 50 tahun.
Mereka (para pelaku) menggunakan mobil rental. Modus lainnya yakni dengan mengubah penampilan, baik itu menyamar dengan berdandan seperti perempuan dan lain sebagainya.

“Mengetahui informasi tersebut, sekitar pukul 02.00 Wita, pihak Pol PP yang bekerja sama dengan tenaga supranatural melakukan pencarian mbak. Diketahui saat ini pelaku tengah berada di Pulau Bunyu.Sepengetahuan kami, pelaku tersebut menggunakan ‘jimat’ dalam melancarkan aksinya, yakni sepenggal bambu yang berukiran dan diisi dengan intan,” tambah Dison kepada Kaltara Pos (Agus Sugiyanto/Kaltara Pos)


Sumber Kutipan (Kecuali Gambar) :
Terbit Selasa, 23 Oktober 2012

LAYANAN PENGADUAN SETIAP HARI 1 X 24 JAM 
SATPOL PP KOTA TARAKAN : 
TELEPON (0551) 32492



BLOG INI DAPAT DIAKSES MELALUI
HANDPHONE (MOBILE VERSION)
KLIK DISINI : MOBILE VERSION

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda ...