Kamis, 19 Agustus 2010

PEMKOT NGAKU KECOLONGAN


Masih Ada Prostitusi di Gunung Bakso

Asisten I Setkot Tarakan Drs Nasib M.AP menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Tarakan karena pemerintah kota merasa kecolongan setelah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada Minggu (15/8) menggelar razia di Gunung Bakso mendapati masih ada kegiatan prostitusi di sana. Padahal sebelumnya, Nasib memastikan GB sudah bebas dari prostitusi.
“Rupa-rupanya begitu petugas diistirahatkan dari atas (Gunung Bakso, Red.), diambil kesempatan oleh orang yang di sana. Kami minta maaf kepada masyarakat atas kecolongan ini,” kata Nasib kepada wartawan koran ini kemarin (18/8).
Terkait hasil razia tersebut, pria yang pernah menjabat sekretaris DPRD Tarakan itu mengaku, memerintahkan unit patroli Satpol PP Tarakan untuk kembali menempati pos penjagaan di GB..
“Memang pemerintah kota beranggapan lokalisasi Gunung Bakso tersebut sudah kosong dan steril dari kegiatan prostitusi, namun ternyata masih ada,” kesal Nasib.
Diakuinya, ada beberapa warga yang masih berdomisili di lokalisasi tersebut dan pemerintah mengira mereka bukan termasuk dalam para PSK. Namun sayang, pemerintah ternyata terkecoh.
“Kami kira bukan “itu” gaweannya. Kita percaya saja kepada mereka. Untuk itu, perlu tindakan tegas dari pemerintah kota melalui Pol PP,” kata mantan kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Investasi (Disperindagkopin) Tarakan itu.
Namun begitu, Nasib mengingatkan apa yang akan dilakukan Pol PP, harus mendapat persetujuan dan instruksi dari kepala daerah dulu agar tidak bermasalah di kemudian hari.
“Yang jelas kami kecolongan karena kami beranggapan “itu” sudah tidak ada lagi,” timpal Nasib.
Tidak heran jika sejak beberapa waktu lalu sebelum dilakukan penggerebekan tersebut, Satpol PP sempat menarik petugas yang ditempatkan di pos lokalisasi GB lantaran dianggap sudah tidak ada kegiatan prostitusi lagi. Penarikan personel saat itu bertujuan ikut mem-back up kegiatan razia yang dilaksanakan di luar Gunung Bakso selama bulan Ramadan.
Untuk pengawasan, mau tidak mau pemerintah kota kembali akan menaikkan petugas Pol PP ke atas Gunung Bakso untuk melakukan pengawasan. Jumlahnya tentu harus sama dengan jumlah petugas yang ada sebelumnya sambil menunggu proses lelang selesai.
“Jika proses lelang dan bongkaran sudah dilakukan, barulah Satpol PP dapat ditarik dari lokalisasi GB,” tegas Nasib.
Meski begitu, sampai dengan kemarin, Nasib mengaku belum menerima laporan resmi dari Satpol PP terkait hasil kegiatan razia yang mereka lakukan di lokalisasi Gunung Bakso tersebut.
“Harusnya mereka sudah menyampaikan laporan tersebut kepada saya, untuk selanjutnya saya laporkan ke wali kota,” kata Nasib.
Diberitakan sebelumnya, setelah sebelumnya tidak menemukan aktivitas apapun di beberapa tempat hiburan malam, Sabtu malam hingga menjelang subuh Ahad kemarin (15/8) Satpol PP Tarakan kembali menggelar razia. Nah, kali ini razia membuahkan hasil. Satpol PP sukses meringkus belasan warga yang tak punya identitas, penyakit masyarakat dan pelaku asusila.
Lokalisasi GB, yang baru saja ditinggal oleh penghuninya, rupanya masih digunakan beberapa pekerja seks komersil (PSK) untuk menjaja cinta. Di lokalisasi paling kesohor di Tarakan ini, Satpol menciduk 3 orang PSK dan 1 teman prianya. Mereka digerebek saat berasyik masyuk dan tanpa busana di kamar kontrakan yang rumah dan lahannya sudah dibebaskan oleh Pemkot Tarakan.
“Awalnya kami dapat informasi, kalau di GB masih ada kegiatan prostitusi. Makanya, kami turunkan personel ke sana, hasilnya kita ringkus 3 PSK dan 1 lelaki hidung belang,” kata Kasi Ketertiban dan Penyidikan (Tibdik) Satpol PP, Mezak, kepada Radar Tarakan kala itu.
Awalnya, satu PSK diamankan di depan kamar kontrakan. Sempat terjadi penolakan ketika PSK itu hendak dibawa ke kantor Satpol PP. Kemudian, Satpol menyasar rumah bertingkat, di lokasi yang sama.
“Karena tidak dibuka, anggota saya langsung mendobrak pintu. Dan kami dapatkan 2 PSK dan seorang laki-laki sembunyi di bawah ranjang,” terangnya.
Mezak kembali mengingatkan pelaku usaha agar tetap konsisten menjalankan edaran Wali Kota Tarakan dan berharap tidak ada lagi kegiatan-kegiatan menyimpang selama bulan puasa ini. “Saya salut beberapa tempat hiburan malam yang konsisten dan saya berharap edaran walikota ini tetap diperhatikan karena kami akan terus lakukan razia,” janjinya.(ddq/nat)


SUMBER KUTIPAN : WWW.RADARTARAKAN.CO.ID - TANGGAL 19 AGUSTUS 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda ...