#POLPPTARAKAN_INFO : Toko Metro Jaya yang berada di Jalan Yos Sudarso, ludes dilalap si jago merah kemarin siang sekira pukul 11.30 wita. Toko ini merupakan salah satu toko tertua yang ada di kota Tarakan. Dibangun sejak tahun 1978, dan setahun kemudian pada 1979 resmi berniaga.
Bangunan berwarna kekuningan tersebut memiliki luas total 14 X 45 meter dengan luas toko 16 X 25 meter itu menjual aneka barang seperti konvensi, elektronik, kipas angin, karpet, barang-barang kelontongan, alat memancing dan masing banyak jenis lainnya.
Salah satu karyawan Metro Jaya, Lia, menuturkan pagi harinya tempatnya bekerja masih dalam kondisi seperti biasanya. “Kami masuk kerja seperti biasanya, pukul 08.00 wita, dengan membuka pintu,” ucap wanita berusia 23 tahun ini kepada Radar Tarakan, saat berada dilokasi kejadian.
Namun sekitar pukul 11 siang, tiba-tiba muncul asap dari lantai II. “Sekitar setengah dua belas itu, ada asap dari lantai II,” tuturnya. Begitu mengetahui ada asap, semua karyawan beserta bos langsung keluar dari toko. “Kami ada 8 orang yang kerja di toko. Tetapi hari ini (kemarin, Red.) hanya 4 orang yang masuk kerja dan 4 orang lainnya izin. Jadi begitu kejadian kami langsung keluar,” bebernya.
Hal senada diungkapkan karyawan counter Planet Phone, Nur yang pertama kali melihat kepulan asap. Dia mengatakan, asal api bermula dari lantai II. Di lantai tersebut merupakan tempat menyimpan barang-barang yang mudah terbakar.
“Saya siang itu berada di lantai III menjaga server di tempat kerja, dan mencium bau kabel terbakar,” kata Nur.
Lanjut dia, setelah melihat ke toko Metro Jaya di lantai II sudah ada kepulan asap dan api belum terlalu besar. Nur pun memutuskan turun ke lantai dasar, untuk memberitahukan rekan-rekan kerjanya bahwa terjadi kebakaran. Begitu keluar dari counter, api sudah membesar di lantai II. “Di lantai II itu ada kurang lebih 15 apar (alat pemadam kebakaran), tapi tidak sempat digunakan,” cetusnya.
Sementara itu, anak pemilik toko Metro Jaya, Utuh Sastra Gunawan menyampaikan, bahwa ada warga yang memberitahukan kalau ada asap muncul di lantai II. “Istri saya tadi dapat informasi dari warga, kalau di lantai dua ada asap,” katanya.
Dikatakannya, di lantai II tersebut merupakan tempat penyimpanan barang-barang mudah terbakar seperti springbed dan lain sebagainya. “Barang-barang yang mudah terbakar,” sambungnya.
Kemudian, dia bersama istrinya langsung naik ke lantai II untuk memadamkan api. Namun, niat untuk memadamkan api urung dilakukan karena api cepat membesar. Sehingga dia bersama istri pun langsung kembali turun dan keluar dari toko.
“Yah, mungkin penyebabnya korsleting listrik,” kata pria yang mendapat luka bakar dilengan kirinya.
Dengan kejadian itu, diduga total kerugian berkisar Rp 2 miliar lebih. “Kalau dilihat untuk total kerugiannya berkisar Rp 2 miliar lebih,” sebutnya.
Musibah kebakaran tersebut bahkan menimpa bangunan di sebelah toko, yakni Bank Mandiri Syariah.
Di lain pihak, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan, Hariyanto Abdi mengakui proses pemadaman di lokasi yang berada di tepi jalan protokol tersebut mengalami banyak kendala.
Itu disebabkan barang-barang yang berada di dalam toko merupakan material yang mudah terbakar. Sehingga membuat petugas harus bekerja ekstra dalam upaya pemadaman api, termasuk juga membutuhkan pasokan air yang banyak.
“Secara tidak langsung faktor tersebut membuat petugas kami menjadi kesulitan dalam melakukan pemadaman. Secara kimia dia bersinergi, sehingga dalam praktiknya kalau tidak dipadamkan serentak apinya bisa membesar lagi,” ungkapnya.
“Oleh karena itu pada operasi kali ini betul-betul sangat dibutuhkan suplai air yang cukup banyak,” tambahnya.
Dalam upaya pemadaman api, Hariyanto menyebutkan PMK Tarakan menurunkan 14 unit mobil pemadam beserta 1 unit mobil tangga. Selain itu, dibantu dengan beberapa unit mobilwater supply dari Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Tarakan, Perusahaan Daerah Air Mineral (PDAM) Tarakan, dan PT Pertamina.
“Alhamdulillah bantuan dari berbagai unsur memudahkan kerja kami,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pertamanan DKPP Tarakan, Broto Subagiyo, mengatakan pihaknya berinisiatif membantu proses pemadaman api, dengan menurunkan 3 mobil water supply. Di antaranya, 2 mobil berkapasitas 5.000 liter dan 1 mobil 3.000 liter.
Broto mengaku sempat mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasokan air yang banyak, sehingga harus mengambilnya dari sungai yang terdekat. “DKPP dalam hal ini berinisiatif menolong proses pemadaman dengan menurunkan 3 unit mobil air untuk membantu pasokan ketersediaan air. Kita tadi sempat 2 kali droping. Air memang agak sulit kita ambil, jadinya kita manfaatkan air dari sungai yang terdekat saja,” jelasnya.
Terpisah, Komandan Brimob Polres Tarakan, Kompol Agus Suharsoyo mengungkap kehadiran anggota Brimob di lokasi kebakaran untuk membantu mengamankan lokasi kejadian dari ribuan warga yang dinilai menghambat proses pemadaman karena memenuhi jalan hanya untuk menonton kebakaran.
“Kami disini dalam kapasitas hanya untuk mengamankan dan menertibkan lokasi kebakaran dari warga yang biasanya sering berkerumun. Sehingga menghambat kerja dari petugas dalam pemadaman api. Selain itu, kita membantu proses evakuasi penyelamatan barang warga,” terangnya.
Apalagi musibah kebakaran ini turut menghanguskan Bank Mandiri Syari’ah yang notabene terdapat brankas menyimpan uang didalamnya. Agus menyatakan siap mengamankan TKP pasca kebakaran ini.
“Kita juga siap mengamankan TKP pasca kebakaran nanti ,” ungkapnya.
Hingga berita ini dibuat, malam tadi sekitar pukul 19.30 wita petugas PMK kembali menerjunkan empat unit ke lokasi kebakaran toko Metro Jaya. Pasalnya, api dalam jumlah kecil kembali membara di dalam toko dan mengeluarkan kepulan asap yang cukup banyak. Namun api dapat diatasi oleh petugas PMK, ditambah lagi tadi malam kota Tarakan diguyur hujan yang cukup deras.
Sumber Kutipan :
Terbit Jumat, 27 September 2013
LAYANAN PENGADUAN SETIAP HARI 1 X 24 JAM
SATPOL PP KOTA TARAKAN :
TELEPON (0551) 32492
KIRIM SMS KE 081262118367
BLOG INI DAPAT DIAKSES MELALUI
HANDPHONE (MOBILE VERSION)
KLIK DISINI : MOBILE VERSION
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda ...