Terjebak di dalam Angkot yang Terbakar
Selama sepekan ini, dan hanya berselang sehari, kebakaran terjadi di Kota Tarakan. Pertama, kebakaran yang terjadi di SPBU 46.77101 Jl. Mulawarman pada Senin (9/7) sekitar pukul 18.00 Wita. Berselang sehari, peristiwa serupa terjadi di komplek Griya Persemaian RT 14 Kelurahan Karang Harapan.
Yang terbaru, terjadi Jumat siang (13/7) kemarin sekitar pukul 12.15 Wita, menimpa sebuah mobil Suzuki Carry berbodi warna merah berplat nomor polisi KT 1042 FC.
Mobil yang digunakan sebagai angkutan umum atau angkot (angkutan kota) melayani trayek jalur F (jurusan Tarakan Kota – Juata Korpri) tersebut terbakar saat melintas di Jl. Mulawarman menuju arah pusat kota (GTM atau Grand Tarakan Mall), atau hanya beberapa meter dari simpang Jl. Wijaya Kusuma (Perumnas), atau tepatnya di depan warung makan “Micky Mouse”.
Musibah kali ini cukup tragis, karena menyebabkan satu balita tewas terpanggang akibat terjebak di dalam angkot yang terbakar. Kondisi tubuh Nadira Salsilia Agustin, balita yang bulan depan nanti baru genap berusia 5 tahun, sangat mengenaskan. Selain Dira, sapaan balita yang tewas itu, ada tiga orang di dalam angkot yang nahas tersebut.
Ketiganya adalah Samsuddin (31), ayah Dira yang mengemudikan angkot, Fitria (31), istri Samsuddin yang juga ibu dari Dira, dan si bungsu dari pasangan suami istri tersebut yang menikah tahun 1998, Novelin Cinta Angraini (4 tahun).
Saat kejadian, Dira duduk di kursi paling belakang sebelah kanan dekat kaca mobil. Posisi Fitria saat kejadian berada di samping suaminya yang mengemudikan angkot. Fitria sendiri memangku Cinta, anak bungsunya itu yang November nanti baru genap berusia 3 tahun.
Peristiwa ini mengundang perhatian banyak warga. Arus lalu lintas di Jl. Mulawarman menuju arah kota sempat macet total sekitar setengah jam. Kendaraan yang hendak ke kota dari arah Bandara Juwata dialihkan ke Jl. Wijaya Kusuma (Perumnas).
Diduga kebakaran berawal dari tabung elpiji ukuran 14 kilogram, warna tabung biru, yang bocor. Keluarga yang tinggal di Jl. Mangkudulis RT 15 Kelurahan Kampung Satu/Skip, baru saja membeli elpiji di salah satu toko di Jl. Gajah Mada. Karena bocor, gas yang keluar dari tabung diduga menyambar platina pengapian pada mesin mobil tersebut.
Begitu angkot terbakar, Samsuddin yang kali pertama keluar menyelamatkan diri. Disusul Fitria, dan anak bungsunya. Ketiganya mengalami luka bakar. Samsuddin mengalami luka bakar ringan di tangan kiri, dan pergelangan tangan kanan. Anak bungsunya, Cinta, mengalami luka bakar di dua tangannya, kaki, wajah, dan sebagian rambutnya ikut terbakar, Luka bakar cukup parah dialami Fitria. Seluruh tubuh hingga ke wajah, tangan dan kaki terkelupas. Ketiganya langsung dilarikan ke RSUD Tarakan untuk mendapatkan perawatan intensif. Saat dibawa ke rumah sakit, hanya Samsuddin dan Cinta masih dalam kondisi sadar.
Api terus membesar, namun mobil pemadam kebakaran belum tiba di lokasi kejadian. Tak banyak yang bisa diperbuat warga sekitar untuk menyelamatkan Dira yang tahun ini masuk TK (Taman Kanak-kanak). Dua mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi berselang beberapa menit kemudian.
Iwan, salah satu saksi mata yang ikut mencoba memadamkan api mengatakan, saat warga berdatangan api sudah membesar. “Di dalam mobil itu ada empat orang. Tiga orang berhasil selamat. Termasuk ada anak kecil yang kami lihat dilempar keluar sama ibunya,” ungkap Iwan di lokasi kejadian, kemarin.
“Kami juga lihat perempuan gemuk, mungkin ibunya keluar lalu lari menjauh sambil mengendong anaknya,” sambungnya. Tidak jauh dari mobil yang terbakar, lanjut warga yang melihat tadi, tiba-tiba pengemudinya berteriak bahwa anaknya masih ada di dalam mobil. “Kami pun berusaha memecahkan kaca belakang. Tapi tetap tak bisa diselamatkan. Malah api terus membesar,” kata Iwan, warga Perumnas itu.
Sementara itu, berdasarkan penuturan Iyan, keponakan Samsuddin, saat itu dari rumah nenek (orang tua Samsuddin) di Jl. Hasanuddin RT 18 Kelurahan Karang Anyar Pantai sekitar pukul 12.00 Wita pamit untuk pulang. Dalam mobil terdapat tabung gas 14 kg yang baru dibeli Samsuddin. “Pas mau salat Jumat, saya lihat mobil paman terbakar dan memutuskan untuk kembali ke rumah untuk beritahu nenek,” kata Iyan kepada Radar Tarakan.
Iyan mengaku tidak ada firasat apa-apa sebelum kejadian tersebut dan sempat bertemu dengan pamannya sekitar pukul 11.30. “Paman mulai menyopir sejak 19 tahun lalu, saat masih bujangan,” tuturnya.
Anak sulung korban, Saharuddin Jo berusia 9 tahun tak henti-hentinya menitikkan air mata, dan berkeinginan untuk melihat sang adik, Nadira Sisilia Agustin (Dira). “Aku mau lihat adikku,” katanya saat berada di ruang IGD RSUD Tarakan.
Saharuddin pun diberitahu ayahnya mengenai kejadian tersebut. “Kebakaran itu bermula dari tabung gas yang bocor,” kata anak itu polos menirukan perkataan ayahnya yang sudah siuman.
Samsuddin sendiri saat berada di rumah sakit tak henti-hentinya memanggil nama kedua anaknya. “Dira… Cinta!!! Gimana keadaan anak-anakku,” kata Samsuddin kepada keluarga yang berada di dekatnya.
Sedangkan istrinya, Fitria yang terbaring di tempat tidur yang letaknya tidak jauh dengan tempat tidur di mana Samsuddin berbaring sekitar pukul 12.50 hingga Radar Tarakanmeninggalkan rumah sakit sekitar pukul 14.11, masih dalam kondisi kritis, dan belum sadarkan diri. Sedangkan Cinta, digendong oleh neneknya. Sesekali Cinta menangis, dan langsung ditenangkan oleh keluarga Samsuddin maupun Fitria yang berdatangan ke rumah sakit.
Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan koran ini, sebelum peristiwa nahas itu terjadi, Samsuddin bersama istri dan kedua anaknya menaiki angkot meninggalkan rumahnya menuju ke Pasar Gusher, untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari seperti gula dan bahan sembako lainnya. Usai dari pasar yang berada di di Jl. Kusuma Bangsa itu, ketiganya kemudian menuju ke salah satu toko di perempatan (simpang GTM) untuk membeli elpiji dengan tabung ukuran 14 kilogram. Tabung elpiji ini diletakkan di tengah kursi penumpang.
Ketiganya kemudian menuju ke rumah orang tua Samsuddin yang berada di Jl. Hasanuddin RT 18, Kelurahan Karang Anyar Pantai. Sepulang dari rumah keluarga itulah tiba-tiba angkot yang dikendarai terbakar.
Sebelum pulang, memang ada kejadian aneh yang ditangkap pihak keluarga Samsuddin. Si bungsu, Novelin Cinta Angraini sempat tidak mau pulang karena masih ingin bermain dengan sepupunya.
“Kalau Dira, barusan tidak banyak minta barang-barang dagangan neneknya tadi siang (kemarin). Biasanya kalau ke sini, pasti minta permen atau snack,” kata Rajia, ibu Samsuddin yang ditemui Radar Tarakan tadi malam di kediamannya Jl. Hasanuddin RT 18. Rajia membuka warung kecil-kecilan di rumahnya. “Biasanya dua kali seminggu mereka berkunjung ke sini,” kata Rajia lagi.(ipk/*/pul)
Jumat, 13 Juli
Antara pukul 09.00 - 10.00
Samsuddin (31), dan istrinya Fitria (31) serta kedua anaknya Nadira Sisilia Agustin (4), dan Novelin Cinta Angraini (2) meninggalkan rumahnya di Jl. Mangkudulis RT 15 Kelurahan Kampung Satu/Skip menuju Pasar Tenguyun untuk berbelanja sembako. Samsuddin mengemudikan sendiri angkotnya berplat nomor polisi KT 1042 FC.
Sekitar pukul 10.30
Dari Pasar Tenguyun di Jl. Kusuma Bangsa, mereka menuju ke salah satu toko di Jl.Gajah Mada untuk membeli elpiji 14 kilogram, tabung warna biru.
Sekitar pukul 11.00
Usai membeli elpiji, Samsuddin beserta istri dan kedua anaknya menuju ke rumah orang tuanya di Jl. Hasanuddin RT 18 untuk berkunjung.
Sekitar pukul 12.00
Mereka berpamitan pulang. Dari Jl. Hasanuddin berbelok ke kanan melewati Jl. Mulawarman menuju arah pusat kota (Grand Tarakan Mall). Namun baru melewati beberapa meter simpang Jl. Wijaya Kusuma (Perumnas) atau sekitar 15 menit meninggalkan rumah orang tua Samsuddin, tepatnya di depan warung Micky Mouse, angkot yang dikemudikan Samsuddin terbakar.
Dugaan sementara berdasarkan keterangan kepolisian, kebakaran diakibatkan tabung elpiji yang bocor, kemudian gas menyambar platina pengapian pada mesin mobil angkot tersebut. Posisi tabung gas berada di bagian tengah angkot (kursi di belakang sopir).
Keterangan:
- Mobil yang terbakar: Suzuki Carry warna merah berplat nomor polisi KT 1042 FC.
- Mobil angkutan umum trayek Jalur F (Jurusan Tarakan Kota – Juata Korpri).
- Alamat rumah korban: Jl. Mangkudulis RT 15 Kelurahan Kampung Satu/Skip, Kecamatan Tarakan Tengah.
Sumber Kutipan :
Terbit Sabtu, 14 Juli 2012
LAYANAN PENGADUAN SETIAP HARI 1 X 24 JAM
SATPOL PP KOTA TARAKAN :
TELEPON (0551) 32492 ATAU
SMS (PESAN SINGKAT) KE 05515500655
BLOG INI DAPAT DIAKSES
MELALUI HANDPHONE (MOBILE VERSION)
KLIK DISINI : MOBILE VERSION
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda ...