Kamis, 17 Mei 2012

OKNUM PNS TARAKAN SELINGKUHI JANDA 4 ANAK




ISTRI LAPORKAN KE APARAT PENEGAK PERDA

#POLPPTARAKAN_INFO :

Seorang oknum pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kota Tarakan, BD (31) sekira pukul 03.00 Wita kemarin (17/5) diamankan oleh personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tarakan, karena kedapatan bertemu dengan Wanita Idaman Lain (WIL)-nya, berinisial SR (31), karyawan swasta asal Kota Balikpapan di salah satu rumah kontrakan yang berlokasi di Kelurahan Selumit. Meski belum diketahui motif pertemuan keduanya di rumah kontrakan tersebut, yang jelas dari laporan pihak Satpol PP yang menginterogasi keduanya, diketahui bahwa SR saat bertemu dengan BD tengah harnil 6 bulan, dan berstatus janda anak empat (3 bersama mantan suaminya, dan 1 bersama SR).

Kepada Radar Tarakan, Kepala Satpol PP Kota Tarakan, Dison mengaku bahwa penindakan ini dilakukan setelah pihaknya mendapat laporan dari istri sah BD, DN (28) bahwa suaminya tengah berada di sebuah rumah kontrakan di Selumit, bersama wanita lain.


KEBIASAAN BERUBAH, ANAK DAN ISTRI TIDAK DINAFKAHI

Laporan tersebut disampaikan beberapa hari sebelum penindakan dilakukan. "DN menceritakan bahwasanya sang suami sedang melakukan perbuatan zina di salah satu rumah kontrakan yang berada di Kelurahan Selumit," ungkap Dison kepada Radar Tarakan, kemarin (17/5) sore.

Berdasarkan laporan DN yang diketahui adalah karyawan di salah satu perusahaan swasta di Kota Tarakan tersebut, pihak Satpol PP Kota Tarakan dalam kurun waktu 2 hari, memantau gelagat BD dan SR, akhirnya sekira pukul 03.00 Wita kemarin, sejumlah personel penertiban dan penindakan Satpol PP Kota Tarakan pun dikerahkan untuk mengamankan BD dan SR. "Pada saat pemergokan, semua berjalan sesuai dengan etika. Kami mendatangi rumah kontrakan dimaksud, dan kami disambut BD dengan etika dan sopan santun yang baik,” ungkap Dison. Akhirnya dengan pendekatan yang baik, BD dan SR pun bersedia untuk digiring ke Kantor Satpol PP Kota Tarakan guna mendapatkan penjelasan dan klarifikasi atas perbuatan mereka di hadapan aparat penegak Peraturan Daerah (Perda).

Meski belum diketahui apakah BD dan SR saat dipergoki tengah melakukan hubungan badan atau tidak, yang jelas Satpol PP Kota Tarakan tetap memberikan sanksi sesuai Peraturan Daerah (Perda) Kota Tarakan Nomor 21 Tahun 2000 tentang Larangan Perbuatan Tuna Susila. "Kita akan proses sesuai dengan aturan yang berlaku. yakni pelaku akan dikenai sanksi dan sidang," ucap Dison.

Ditemui di Kantor Satpol PP Kota Tarakan, kemarin, DN, istri BD mengaku, tindakannya yang melaporkan tingkah suaminya tersebut lantaran ia sudah tidak tahan dengan kelakuan suaminya yang terus menerus mengabaikan dirinya. Terpanggang amarah, DN pun memilih untuk melaporkan permasalahannya ke Kantor Satpol PP Kota Tarakan (Admin Blog) Sebelum penangkapan kemarin, aku DN, pada hari Sabtu (12/5) lalu DB pernah tertangkap basah oleh DN sedang berada di salah satu hotel di Kota Tarakan. Beruntung, saar itu DN dan suaminya berhasil menyelesaikan masalahnya secara kekeluargaan. "Sempat ketahuan, dan kami sempat tampar - tamparan. Saya juga Sempat menampar SR, dari situ BD tidak pulang - pulang," katanya.

Gelagat selingkuh BD dan SR diketahui DN sekira 8 bulan lalu. Dimana, terjadi perubahan pada kebiasaan BD. Misal saja, aku DN, BD yang semula selalu menaruh handphonenya di atas meja tidur usai pulang kerja, sejak 8 bulan Ialu, BD selalu mengantungi handphonenya. Bukan hanya itu, sejak 8 bulan lalu, BD juga sering jarang pulang ke rumah. Parahnya Iagi, mulai 3 bulan lalu, BD sudah tidak pernah menafkahi anak dan istrinya, "Biasanya, saya diberikan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) dan gajinya full tiap bulan. Namun sejak saat itu, tidak pernah lagi," ucap dara cantik dan manis ini.

DN dan BD menikah pada tahun 2001, dan mereka telah dikaruniai seorang putra yang telah berusia 10 tahun yang kini bersekolah di salah satu SD Negeri Kota Tarakan. Sebelum menikah, DN dan BD berpacaran selama 4 tahun.

Soal SR, DN mengaku bahwa manganalinya sabagai teman sekolah suaminya saat di bangko Sekolah Menengah Atas (SMA). "Pada saat lebaran kemarin, ia (SR) mengunjungi rumah kami. Setelah tertangkap, ia juga mangakui telah hamil dan menikah siri. Dasar perempuan tidak tahu diri," ucap DN yang meski marah tetap terlihat menawan.


TIDAK NYAMAN DENGAN PASANGAN, PUNCA PERSELINGKUHAN

Secara psikologis, Psikolog Vensi Anita Ria Gunawinata mengemukakan, kebanyakan perselingkuhan terjadi akibat kurangnya keharmonisan dalam keluarga, sehingga cenderung pelaku perselingkuhan merasa tidak nyaman dengan pasangannya (suami atau istri), dan mencari rasa nyaman di tempat lain.


SIBUK BEKERJA, LUPA WAKTU, SELINGKUH JADI PELARIAN

proses mencari kenyamanan sampai akhimya menemukan rasa nyaman dengan
orang lain selain pasangannya, dan menjalani hubungan yang harusnya dia dan pasangannya Iakukan itulah yang dimaksud perselingkuhan. "Faktor ketidak nyamanan itu bias terjadi karena komunikasi antara suami dan istri kurang, sehingga masalah - masalah yang terjadi dalam keluarga akan sulit mendapat penyelesaian. Dari situlah ketidak harmonisan mulai muncu, dan kalau sudah sepeti itu, otomatis akan menimbulkan ketidak nyamanan," terang Vensi kepada Radar Tarakan, kemarin (17/5).

Lanjutnya masalah waktu, dimana seseorang kurang menyempatkan diri untuk bergaul dengan keluarganya, karena terlalu sibuk bekerja, juga dapat menjadi penyebab perseelingkuhan. Karena pada umumnya masalah yang terjadi dalam keluarga bersangkutan berasal dari intemal keluarga atau dalam suatu hubungan Sehingga masalah sekecil apapun akan menjadi besar akibat dari kekurang fahaman terhadap kondisi keluarganya sendiri yang seperti inilah yang biasanya dialami olah Pejabat atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang lebih memilih perselingkuhan sebagai tempat pelarian dan masalah keluarga, sekaligus mencari kenyamanan yang sudah tak dia rasakan dalam keluarganya, atau dengan pasangannya. "Orang selingkuh itu yang dicari adalah kenyamanan, karena dia merasa kenyamanan sudah tidak dia rasakan dalam hubungannya, akhimya dia mencari di tempat lain. Memang ada juga orang yang selingkuh itu karena faktor lain, seperti gangguan seksual. Tapi itu sangat jarang dan di Indonesia kebanyakan yang terjadi itu karena kurangnya keharmonisan dalam keluarga,” jelasnya.

Dampak dari perselingkuhan, menurut Vensi. cukup besar bagi keluarga, khususnya terhadap mental anak meski tidak semua dampaknya bisa mengarah ke negtif katanya, seorang anak yang orangtuanya benselingkuh, pasti akan mengalami gangguan mental, sehingga cara berpikimya akan kacau. Kalau seorang anak bisa mengambil sisi positif dari perbuatan orangtuanya yang berseliugkuh, dia akan berpikir secara dewasa, dan mempelajari bahwa apa yang dilakukan orangtuanya itu tidak baik dan mengingatkannya kepada adik atau saudaranya yang lain. "Tapi seorang anak yang berpikir positif itu jarang sekali, karena fakta itu sangat mengganggu dan mental keluarga pasti terganggu. Sebab, kebanyakan anak mengalami rasa kurang percaya diri akibat perbuatan orangtuanya, dan akhirnya mengalami traumatik hingga dapresi, atau bahkan manirukan perbuatan orangtuanya saat dia dewasa, itu sisi negatifnya," ungkapnya. "jadi intinya dalam menjalani suatu hubungan, komunikasi dengan pasangan itu sangat penting. Lalu membangun negosiasi yang baik dan benar, dan jangan sekalipun mengabaikan hal-hak kecil," tukasnya. (*/yan/ndy)


Sumber Kutipan (Kecuali Gambar) :
Skh. Radar Tarakan
Terbit Jum’at 18 Mei 2012


LAYANAN PENGADUAN SETIAP HARI 1 X 24 JAM 
SATPOL PP KOTA TARAKAN : 
TELEPON (0551) 32492 ATAU 
SMS (PESAN SINGKAT) KE 082152951163 





BLOG INI DAPAT DIAKSES MELALUI
HANDPHONE (MOBILE VERSION)
KLIK DISINI : MOBILE VERSION

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda ...