Rabu, 02 November 2011

WARGA LOKALISASI SUNGAI BENGAWAN TAGIH JANJI



Minta Pemkot Tegas Tertibkan Prostitusi Dalam Kota

#POLPPTARAKAN_INFO :

Puluhan warga Sungai Bengawan, yang saat ini dijadikan sebagai tempat rehabilitasi atau lokalisasi prostitusi pindahan dari Gunung Bakso, siang kemarin mendatangi kantor walikota Tarakan di Jl Kalimantan. Mereka menagih janji Pemkot Tarakan untuk menertibkan seluruh bentuk prostitusi di pusat kota.
“Waktu itu pemkot janji ke kami bahwa seluruh bentuk prostitusi yang ada di dalam kota akan dibersihkan dengan catatan, kami yang ada di Karang Agas dan Gunung Bakso mau untuk dipindah (ke Sungai Bengawan),” kata Erlan Susanto, tokoh masyarakat Sungai Bengawan.
Diapun memastikan, kedatangan puluhan warga pengelola Sungai Bengawan tersebut bukan untuk demo. “Kami tidak demo, tapi kami menagih janji pemerintah,” kata Erlan.
Pihaknya menginginkan agar tempat-tempat praktik prostitusi yang semakin banyak beroperasi di dalam kota ini ditindak tegas. Contohnya hotel-hotel melati, yang dulunya memang tidak ditempati PSK (pekerja seks komersial) yang menjajakan diri, sekarang justru menjual tempat prostitusi meski secara terselubung. Dan ini bukan menjadi rahasia umum lagi.
Akibat masih banyaknya praktik prostitusi di tengah kota dengan berbagai macam modus ini, pihaknya mengaku sangat dirugikan. Pasalnya, pemasukan dari lokasi rehabilitasi yang sekarang mereka tempati yaitu di Sungai Bengawan mengalami penurunan yang drastis.
Mereka memastikan bahwa seluruh praktik prostitusi di pusat kota Tarakan ini adalah illegal dan tidak ada yang resmi. Tidak seperti di Sungai Bengawan, yang mendapat pengawasan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan.
“Pemerintah harus tegas untuk menertibkan tempat prostitusi dalam kota!” tegasnya.
Dikatakan, kondisi seperti ini sudah berlangsung selama hampir dua tahun namun tidak ada tindak lanjut dari pemerintah kota. “Kami inikan orang keluyuran, jadi ya ngerti tempat-tempat begitu,” akunya. Minimal, kata Erlan lagi, pemerintah kota harus proaktif untuk melakukan razia terhadap tempat-tempat prostitusi yang terselubung tersebut.  Dia menyebutkan, saat ini di Sungai Bengawan sedikitnya sudah terdapat 35 rumah yang berpenghuni.
Sementara itu, Asisten I (bidang Pemerintahan) Sekretariat Kota (Setkot) Tarakan Drs Ibrahim MAP yang menerima perwakilan warga tersebut mengatakan, ihaknya akan mengakomodir apa yang menjadi keluhan mereka selama ini. “Ya, nanti akan kami sampaikan kepada asisten yang lebih membidanginya, yaitu pak Sopian (asisten pembangunan) dan pak Yunus (asisten Kesra),” ujar Ibrahim singkat kepada media. (ddq/ngh)


Sumber Kutipan :
Terbit Selasa, 1 November 2011

LAYANAN PENGADUAN SETIAP HARI 1 X 24 JAM 
SATPOL PP KOTA TARAKAN : 
TELEPON (0551) 32492 ATAU 
SMS (PESAN SINGKAT) KE 085247618394 

BLOG INI DAPAT DIAKSES MELALUI
HANDPHONE (MOBILE VERSION)
KLIK DISINI : MOBILE VERSION

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar anda ...