Walikota Tarakan Udin Hianggio menegaskan, pasca bentrokan dua kelompok di Kota Tarakan beberapa waktu lalu. Kerugian materil, mencapai lebih dari Rp 5 milyar. Jumlah itu, dihitung dari kisaran harga rumah yang dibakar dan dirusak massa. Selain itu, juga puluhan pohon di median jalan yang tumbang.
Angka itu, belum termasuk lumpuhnya ekonomi dan beberapa investor yang tidak jadi menanamkan modalnya di Kota Tarakan. Selain itu, kerugian psikologis anak dan orang tua dipastikan juga cukup besar. “Pasca bentrokan ini, cukup besar dari materi dan immaterial juga sangat besar, dan kerugian materi mencapai Rp 5 milyar” jelasnya pada Reporter Grass FM Tarakan rabu pagi, (06/10/2010) di Bandara Juwata Tarakan.
Udin menuturkan, pihakny bersama Provinsi dan DPRD Tarakan akan membahasnya lebih lanjut, baik mengenai pergantian kerugian bagi masyarakat hingga memberikan sumbangan dari Pemerintah Kota Tarakan. Pasalnya, pihaknya tidak bisa mengganti rugi secara keseluruhan, tapi sesuai prosedur tetap (protap) dan itupun harus persetujuan dari DPRD Tarakan.
“Provinsi memberikan bantuan ganti rugi Rp 200 juta, nominal itu diperkirakan hanya untuk operasional saja” jelasnya. Ia juga menjelaskan, saat ini pihaknya masih menghitung secara pasti besaran kerugian akibat bentrokan. Pasalnya, Pemkot Tarakan tidak pernah menganggarkan dana konstruksi kota pasca bentrokan.
“Kita tidak pernah menganggarkan dana taktis seperti ini, jadi kita harus hati-hati, termasuk juga dana konstruksi kota” jelas pria paruh baya itu menuturkan.
Sebelumnya, Bank Niaga Tarakan, gerai salon dan spa juga 2 tempat usaha pembelian udang, yang seharusnya dibuka pada minggu ini. Gagal dan menunggu hingga keamanan Kota Tarakan, kembali normal. (yko – grass fm tarakan)
SUMBER KUTIPAN: GRASSFM.COM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar anda ...